Jumat, 22 April 2016

"Sunrise" dan Lumba-lumba

Pagi tersebut cukup cerah serta bukan ada tanda-tanda mendung. Kini kaki telah menginjakkan global di daratan Desa Kalibukbuk, Kabupaten Singaraja, Provinsi Bali, seusai melalui perjalanan memanfaatkan sepeda motor dari Kuta, Badung kurang lebih 4 jam.

Tibalah saatnya melalui hamparan laut yang sangat apik itu. Kali tersebut petualangan ala backpacker saya serta satu diantaranya rekan dari Jakarta yaitu destinasi berlibur pantai Lovina atau cukup tenar serta sebutan Dolphin Beach. Yah, sebab di laut Lovina lah kamu dapat menyaksikan sekumpulan lumba-lumba yang menggemaskan juga mata telanjang.

Kami tiba pada Lovina sudah menjelang gelap, segera bergegas ke dermaga Lovina demi mengabadikan keindahan laut Lovina. Lalu kami lanjutkan dengan menggandrungi hotel pada sekitaran pantai. Cukup banyak hotel ataupun penginapan dalam Lovina. Tarifnya mulai Rp 300.000 per malam. Seumpamanya berdua akan makin irit, tidak?

Keindaha Wisata Lovina Bali


Kehidupan malam di Pantai Lovina cukup meriah walau tak seramai dalam Pantai Kuta. Di pantai itu jam 12 malam suasana telah cukup sepi. Segala pelancong lebih ramai dalam kafe-kafe dari petang menjelang malam. Kami memutuskan untuk finis kegiatan malam ini dengan menginap pada Hotel Astina yang persis 100 meter dari pantai. Mempersiapkan tenaga demi esok hari lewat laut Lovina.

Pagi juga tiba juga tepatnya pukul 05.30 WITA. Pemandu yang sekaligus pemilik perahu sampingan mengetok jendela kamar demi mengajak semua tamu berkumpul di tepi pantai. Pasalnya, demi melihat lumba-lumba wajib pagi-pagi buta, kalau bukan bakal kehilangan kala memperhatikan lumba-lumba.

Sewa demi satu perahu Rp 60.000 per orang dengan bagus 4 orang saja dalam perahu sebab perahunya bukan terlalu besar. Tidak lengkap juga rasanya andai bukan snorkeling di laut Lovina, bukan terlalu mahal cukup membayar Rp 60.000 dan untuk sewa alat snorkeling.

Untuk melihat atraksi lumba-lumba di laut lepas Lovina bakal menghabiskan kondisi satu kota 2 jam sejak pukul 06.00 hingga 08.00. Seandainya telah terlalu terang, lumba-lumba biasanya bakal meninggalkan lokasi dimana merekapun biasa menunjukkan wujudnya kepada para pelancong. Ratusan lumba-lumba mampu kamu saksikan sepuasnya, sejak dari anaknya yang sampingan hingga induknya yang cukup besar.

Sebelum melihat lumba-lumba dalam laut lepas, kami disuguhi matahari terbit (sunrise) yang sangat fit dalam Lovina. Perlahan matahari naik menyinari alam Bali yang amat hebat. Saya pun pernah mengabadikan sunrise pada Lovina.

Sekarang saatnya mengeluarkan kamera untuk mengabadikan pemandangan langka itu. Lumba-lumba cuma berjarak 5 meter dari perahu. Terkadang semburan air laut efek lompatan lumba-lumba mengenai kami di perahu. Merekapun amat puas memperlihatkan wujudnya kepermukaan. Namun bukan begitu lama masuk menuju air dengan para pelancong juga "berburu" lagi sampai menerima gambar yang maksimal.

Namun terkadang lumba-lumba itu tetap terganggu juga perahu-perahu pengunjung yang mempersempit ruang gerak merekapun yang mencetak mereka tangkas masuk ke laut dengan mencintai lokasi yang selalu senggang untuk beratraksi.

Setelah tidak terasa matahari makin naik dan lumba-lumba ini juga kembali ke tengah laut meninggalkan pesisir.

Saat ini bagian kedua yang bukan dipecundangi menarik demi ditemui sebagai snorkeling. Memperhatikan laut biru juga karang dalam pantai Lovina ini berharap rasanya segera menyeburkan diri menuju laut. Koralnya masih bagus juga mengamati tercemar. Walau dengan kedalaman selingkungan sepuluh meter dari permukaan perahu, kami masih bisa melongok dan jelas karang-karang serta ikan-ikan cantik.

Snorkeling juga dimulai dan saatnya menikmati alam bawah laut dari bagian lain Bali pada Lovina.


Sebenarnya bukan cukup hanya dua hari satu malam dalam pantai Lovina sebab alamnya yang mengundang decak kagum. Tetapi seumpama sedikit bergerak menuju arah utara juga barat selalu dominan destinasi wisata pada Singaraja mirip air terjun Gitgit atau pun Menjangan di Bali Barat.

Wisata Lombok Yang Menyenagkan

Kabupaten Pulau Lombok Utara memang terbaru berdiri 7 tahun silam. Tetapi, daerah pemekaran dari Kabupaten Pulau Lombok Barat tersebut menyimpan pesona berlibur alam yang mesti masuk dalam daftar perjalanan Anda di Pulau Lombok. Mulai dari kepopuleran Trio Gili, setelah tontonan bertamasya pegunungan yang disuguhkan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Pulau gili Trawangan


Kepopuleran Pulau gili Trawangan telah tak diragukan lagi, prima pada negara pelancong domestik ataupun pengunjung mancanegara. Pulau seluas 340 ha tersebut ialah pulau terbaik sekaligus pulau teramai dibanding 2 pulau selanjutnya, yakni Gili Meno dengan Pulau gili Trawangan.

Pasir putih serta laut biru tetap jadi andalan untuk ketiga pulau yang terletak dalam utara Wisata Lombok itu, termasuk Gili Trawangan. Beragam acara berhasil berhadapan di Pulau gili Trawangan, sejak dari bersepeda keliling pulau, berjemur, snorkeling, juga diving. Perlengkapan yang terdapat dalam Pulau gili Trawangan pun terbilang lengkap dibanding dua saudaranya, sejak dari penginapan, restoran, setelah bar-bar yang ramai dipadati pengunjung pada malam hari.

Pulau gili Meno


Menurut Kita yang yang berharap menggemari ketenangan, Gili Meno sukses dijadikan pilihan jago bagi destinasi liburan Kamu. Dikarenakan, bila Gili Trawangan populer serta keramaiannya dan kehidupan malamnya, pada Gili Meno semua pengunjung dapat beristirahat serta tenang tanpa takut terganggu dan kebisingan.

Pulau gili Meno cenderung sepi serta tidak memperoleh kehidupan malam mirip dua saudaranya. Ketenangan Pulau gili Meno yaitu keistimewaan tersendiri yang menciptakan Pulau gili Meno dilirik seluruh pelancong, khususnya untuk merekapun yang mau berbulan madu.

Aktifitas mirip snorkeling serta diving juga bisa ditemui dalam Gili Meno. Selain menggunakan keindahan pantai yang ada, para pengunjung begitu juga mampu mengunjungi Meno Bird Park atau taman burung yang mempunyai perbendaharaan ratusan burung eksotis.

Gili Air


Gili Air sebagai perpaduan antara Pulau gili Meno juga Pulau gili Trawangan yaitu kehidupan malam dan kenyamanan beristirahat sukses dipadukan bergerombol. Semua wisatawan yang hendak menggunakan kehidupan malam, deretan bar terdapat dalam sesi timur pulau tersebut. Sedangkan di bagian barat pulau, para wisatawan sukses menemui pantai pasir putih yang tetap perawan.

Meski memperoleh karakteristik berbeda, tapi perihal pesona keindahan bawah laut trio Pulau gili tersebut sama-sama membuka pemandangan biota laut yang hebat. Demi mencapai trio Gili itu, wisatawan berhasil menaiki kapal dari Pelabuhan Bangsal juga waktu tempuh 30 menit untuk ke pulau terjauh, yakni Gili Trawangan. Sedangkan demi berpindah dari satu pulau gili ke gili yang lain sekedar diperlukan waktu sepuluh menit.

Gunung Rinjani


Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) patut dijadikan satu diantaranya destinasi bertamasya selama berlibur di Pulau Lombok. Pemandangan yang ada selama mendaki Gunung Rinjani tentunya tak usah diragukan lagi.

Hamparan sabana menemani perjalanan pendaki untuk mencapai puncak dalam ketinggian tiga.762 dari permukaan laut. Mendalami lagi keindahan Danau Segara Anak dengan Gunung Barujari, gunung yang terbentuk dari letusan Gunung Rinjani di 1944, dan turut memanjakan mata seluruh pengunjung.

Pendakian Gunung Rinjani realitasnya ditempuh sepanjang tiga hari. 2 jalur pendakian yang ramai dipakai ialah Jalur Pendakian Senaru dengan serta Jalur Pendakian Sembalun.

Wisata di Danau Toba Yang Menyenangkan

Kementerian Pariwisata bertekad menyukseskan aktivitas bersepeda liburan berkeliling di satu kota Danau Toba (Geobike Caldera Toba) di tanggal delapan sampai sepuluh April 2016 yang melintasi tujuh kabupaten dalam Provinsi Sumatera Utara ini.

Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Pekan (27/3/2016), menyatakan event ini adalah salah satu promosi Danau Toba merupakan satu diantaranya dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas paling baik Indonesia tahun 2016.

Event itu sekaligus di datangi pembentukan Badan Otorita Pariwisata Toba pada momen dekat tersebut.


Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kemenpar jadi "leading sector" kepada kebutuhan infrastruktur pada Toba.

Keseruan Wisata Danau TobaBersepeda berwisata keliling Danau Toba itu dilakukan oleh Bursa Toba dan Rumah Karya Indonesia (RKI) sebagaimana yang sudah berhadapan di season selanjutnya.

"Geobike Caldera Toba 2016" pada satu kota Danau Toba melintasi tujuh kabupaten ialah Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Simalungun, Dairi, dengan Karo.

Patung Sigale-gale pada Desa Wisata Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Acara bersepeda berwisata yang diikuti ratusan pesepeda ini untuk menambah kunjungan pariwisata ke Danau Toba. Toba ialah ikon pariwisata Sumatera Utara.

Berada dua etape bersepeda tersebut, semula start di Tao Silalahi-Paropo (Kabupaten Dairi)-Tongging (Kabupaten Karo)-Rumah Bolon-Simanjarunjung-Parapat (Kabupaten Simalungun).

Kemudian etape kedua, Balige (Kabupaten Toba Samosir)-Silangit-Muara (Kabupaten Tapanuli Utara)-Bakkara (Kabupaten Humbang Hasundutan)-Nainggolan, dan finish dalam Pangururan (Kabupaten Samosir).