Jumat, 15 Juli 2016

Lombok Berburu Cacing di Festival

Ribuan warga berburu cacing dalam Festival 'Bau Nyale' pada Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (10/2/2015).

Sebelum matahari terbit, warga sejak turun menuju pantai dan memperoleh jaring dengan senter. Merekapun menangkap cacing laut atau 'nyale' yang dipercaya ialah jelmaan Putri Mandalika. Cacing yang mampu dijinakkan lalu dimasak atau dimakan mentah-mentah karena dipercaya mengandung protein yang tinggi. Warga yakin dan banyaknya jumlah 'nyale' yang diperoleh, mereka akan mendapatkan berkah melimpah.

Selain itu, 'nyale' dengan setap saat disebar menuju sawah juga dipercaya adalah pupuk yang menyuburkan tanaman. 'Bau Nyale' merupakan hukum adat tahunan yang berhadapan rakyat Suku Sasak Pulau yang menjadi destinasi wisata Lombok memasuki turun-temurun. Puncak perayaan 'Bau Nyale' diselenggarakan pada Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Pulau Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (10/2/2015) dini hari.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah H Selanjutnya Muhammad Putrie menuturkan, perayaan itu diawali serta pelaksanaan zikir zaman yang ditujukan demi memohon doa keselamatan untuk seantero seluruh kalangan.

Buruan Yuk Ikutan


Bagi Putrie, sebelum masyarakat turun menuju pantai mencari nyale, segala pemangku adat melakukan suatu ritual khusus yaitu ritual "nende ayu ayuning jagad" serta berbalas pantun pada bahasa Sasak. Ritual itu ditemui demi menyambut menyambut Putri Mandalika. Perayaan tersebut dan dimeriahkan tetapi tim band Ungu serta pementasan drama kolosal Legenda Putri Mandalika.

Drama tersebut menceritakan kisah Putri Mandalika, satu putri raja yang memiliki paras cantik serta budi pekerti prima. Sebab kecantikannya, Putri Mandalika diperebutkan tetapi pangeran-pangeran kerajaan dalam sekitarnya. Merekapun para harap mempersunting Putri Mandalika.

Namun Putri Mandalika bukan mau ada pertumpahan darah diantara pangeran yang memperebutkan dirinya. Dia kemudian memilih untuk menceburkan dirinya menuju di lautan, dan menjelma menjadi cacing 'nyale' yang pergi setiap tanggal 20 bulan sepuluh penanggalan Sasak, pada Pantai Seger, Kuta Pulau Lombok. "Barang siapa yang mencintai dirinya (Putri Mandalika) sukses keluar menuju Pantai Seger pada tanggal ini," jawabnya.

Cacing 'nyale' inilah yang diyakini merupakan jelmaan Putri Mandalika. Setiap musim seluruh kalangan suku Sasak keluar menuju Pantai Seger demi mencari 'nyale'. Selain seluruh kalangan Lombok, adat tahunan itu begitu juga menyenangkan minat wisatawan mancanegara. 

Jumat, 01 Juli 2016

Pelancong Nusantara

Pengunjung Nusantara menentukan kontribusi krusial pada pemasukan pariwisata Indonesia. Pengembangan program atraksi liburan perlu disertai promosi kreatif dengan jitu sasaran.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esty Reko Astuti, Rabu (15/7/2015), dalam Jakarta, menyebut, wisatawan Nusantara menggandrungi bentuk berwisata alam juga budaya di lokasi-lokasi yang tersebar di Jawa dan Bali, mirip Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, serta Bali. Berada pula destinasi yang berada pada Sumatera Utara juga Sumatera Selatan.

”Dalam satu kali kunjungan, pengeluaran rata-rata seorang wisatawan Nusantara Rp 750.000. Jika dikali dan jumlah kunjungan atau perjalanan, nilai pemasukan ke perekonomian pariwisata besar,” ujar Esty.

Wisata Terindah Nusantara


Bagi informasi Kementerian Pariwisata, jumlah perjalanan wisatawan Nusantara terus menghadapi kenaikan selama lima musim terakhir. Pada 2009, total perjalanan sebagai 229,73 juta serta pengeluarannya Rp 137,91 triliun. Lalu, season 2014, keseluruhan perjalanan tercatat 251,20 juta dan pengeluaran Rp 213,94 triliun.

”Tren pergerakan wisatawan Nusantara saat ini menyukai bepergian dalam ketika usai minggu yang panjang. Strata menengah di Indonesia bahkan kian beralih menuju destinasi berlibur alam ataupun budaya yang jarang dikunjungi,” ujar Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Mumus Muslim.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel juga Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi B Sukamdani mengucap, sejak 17 Juni setelah 17 Agustus, Perhimpunan menggandeng maskapai Garuda Indonesia untuk menyelenggarakan promo Hore Vaganza. Promo berlaku di 17 kota destinasi yang dihadapi oleh rute penerbangan Garuda Indonesia, semacam Surabaya dan Medan.

Pejabat Public Relations and Marketing Communication PT Go Internet Destinations atau pegipegi.com Anggara Yudha Pratama menyatakan jika pihaknya memperoleh program liburan ke Indonesia sesi timur. Perusahaan bahkan mengajak blogger perjalanan sebagai duta.

Jumat, 17 Juni 2016

Bukit Batu Yang Eksotis

Lumut basah melekat di bebatuan yang menjulang tinggi. Angin di sela-sela bongkahan batu, mengayunkan akar-akar gantung pohon beringin serta kain kuning di selingkungan balai keramat, tempat sesajen untuk roh leluhur juga penjaga alam tidak kasat mata di Bukit Batu.

Taman Liburan Bukit Batu terletak pada Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, atau 70 kilometer arah barat laut dari Palangkaraya. Taman yang serta makin dimengerti dan Pertapaan Pahlawan Nasional Tjilik Riwut tersebut ada dalam kontra tanah seluas 6 hektar dalam sisi utara Cara Trans-Kalimantan.

Batu-batu sebesar rumah berdiri kokoh, berderet-deret membentuk gugusan bukit yang membentang dari utara ke selatan dan panjang 80 meter dengan lebar 30 meter. Bukit batu yaitu tempat keramat atau sakral serta biasa digunakan demi bertapa, khususnya pada malam Jumat atau saat bulan purnama.

Dahulu, Riwut Dahiang, ayahanda Tjilik Riwut, pahlawan nasional dari Kalteng, mendambakan keturunan anak laki-laki. Setiap kali Piai Riwut sang istri melahirkan anak laki-laki, sangat saja meninggal dunia saat anak tetap balita. Riwut Dahiang pada akhirnya memohon petunjuk dengan bertapa dalam Bukit Batu, agar kelak dianugerahi anak laki-laki. Wangsit yang disabet mengakui putra laki-laki ini akan mengemban tugas khusus buat seluruh kalangan.

”Bukit Batu itu ialah tempat tinggal Raja Para raja, keturunan Bawin Kameloh serta Burut Ules,” kata Petugas Pengelola Bukit Batu Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dengan Pariwisata Katingan, Samson (33), Sabtu (14/2/2015). Samson mengucap, nama Raja Penguasa hanya dikenali orang-orang tertentu yang memperoleh kesaktian atau tingkat spiritual yang tinggi.

”Orang yang menggapai niat khusus, misalnya mau berhasil dalam studi, lancar karier, dan bisa usaha sering memohon petunjuk atau bersemadi pada sini. Setelah permohonannya dikabulkan, mereka akan kembali lagi merebut sesajen misalnya ayam, kambing, bahkan sapi. Selain ini, mereka begitu juga meletakkan kain kuning selama dua meter di lokasi merekapun memohon,” kata Samson.

Batu istimewa


Pada Bukit Batu ini setidaknya berada 12 batu yang memiliki nama dengan keistimewaan tertentu sebagai Batu Banama, Batu Keramat, Batu Sial, Batu Dewa, Batu Penyang, Batu Darung Bawan, Batu Teras Pambelum, Batu Gaib atau Bertapa, Batu Raja, Batu Nyapau, Batu Tingkes atau Nenung Pambelum, serta Batu Kamiak.

Batu Banama (artinya jukung atau perahu besar) adalah pintu gerbang untuk masuk menuju lingkungan bukit batu. Jikalau di perhatikan dari sisi depan, bentuknya menyerupai peta Kalteng. Batu ini mempunyai 9 cekungan, yang konon ceritanya menunjukkan jumlah anak sungai yang ada dalam Kalteng.

Kamis, 19 Mei 2016

Bebalung, Sajian Penambah Tenaga Khas Lombok

Banyak yang mengira Bebalung adalah makanan seperti halnya gulai atau soto daging. Sekilas memang wujudnya mirip dengan makanan-makanan itu, namun Bebalung justru mempunyai makna alias arti yang berbeda dengan yang banyak dipikirkan oleh orang kebanyakan. Makanan khas Lombok ini dalam bahasa Sasak berarti “tenaga”. Karenanya masyarakat setempat mengartikan setelah makan Bebalung akan semakin bertenaga dan menumbuhkan vitalitas. Menarik bukan?

Bebalung terbuat dari tulang iga sapi atau kerbau yang dicampur dengan racikan bumbu yang terdiri dari cabe rawit, bawang putih, bawang merah, lengkuas, dan kunyit ditambah jahe agar rasa pedas cabenya memiliki ciri khas tersendiri. Selain itu tambahkan sedikit garam dan asam agar masakan lebih awet. Racikan bumbu semacam ini oleh masyaralat Sasak disebut sebagai ragi rajang. Cara membuatnya pun sangat sederhana. Tulang iga atau tulang ekor sapi atau kerbau dipotong sesuai selera. Setelah dibersihkan dan direbus hingga matang dan dagingnya empuk, barulah dicampur dengan racikan bumbu yang telah dihaluskan dan ditumis. Bumbu dan bahan baku Bebalung yang telah matang ini direbus kembali sekitar 30 menit agar bumbunya meresap ke dalam daging.

Kelezatan Makanan Khas Bebalung


Penyajian Bebalung biasanya dengan mangkok dan ditaburi bawang merah goreng berikut dengan nasi putih. Bagi penyuka pedas, bisa ditambahkan sambal. Bebalung paling enak dihidangkan saat masih panas. Masakan ini semakin enak jika disantap bersamaan dengan Plencing. Itu mengapa sering disebut dengan Bebalung Plencing. Perut keroncongan plus sajian yang menarik ini pasti membuat hasrat makan Anda memuncak.

Bebalung merupakan menu wajib yang selalu dihidangkan pada setiap hajatan masyarakat Lombok selain Ares. Tapi jangan khawatir, Anda sebagai wisatawan tetap bisa mencicipi hidangan ini di beberapa warung dan rumah makan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satu depot makan yang cukup dikenal meracik Bebalung adalah Depot Kelebet yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto, letaknya tepat berada di belakang kantor Gubernur NTB. Dengan Rp. 25.000 saja, kita dapat menikmati kelezatan masakan ini. Keistimewaan Bebalung di depot ini karena dagingnya sangat lunak sehingga tanpa gigitan yang kuat, dagingnya mudah lepas dari tulang. Bersiaplah dengan antrean super panjang karena depot ini cukup ramai terlebih saat jam makan siang. Rumah makan yang menyediakan Bebalung juga ada di daerah Ampenan yakni di Rumah Makan Ramayana. Tempat makan yang berada di Jalan Raden Saleh Sungkar berada tepat di jalan utama menuju Pantai Senggigi dari kota Mataram. Depot ini cukup lama berdiri karena sudah ada sejak tahun 1976. Ciri khas sajian Bebalung Rumah Makan Ramayana adalah rasanya yang gurih, empuk dan pedas.

Kuliner dari wisata Lombok lainnya yang harus Anda cicipi adalah Sate Bulayak, Ayam Taliwang dan Nasi Balap Pucung Inaq Esun. Semuanya bercitarasa pedas, jadi bersiaplah lidah Anda akan terbakar. Jika ingin lebih lama di Lombok, sebaiknya pilihlah yang nyaman dan tidak jauh dari pusat kota. Beberapa hotel yang berada di seputaran kota Mataram adalah Lombok Raya Hotel, Lombok Garden Hotel dan Grand Leqi Hotel.

Minggu, 15 Mei 2016

Pantai Kuta, Mutiara di Selatan Lombok

Bali mempunyai Pantai Kuta yang serba hiruk pikuk. Lombok Selatan pun mempunyai pantai dengan nama dan keindahan yang sama. Bedanya, disini jauh lebih tenang dan damai.

Boleh dibilang, Pantai Kuta adalah destinasi wisata paling terkenal di wisata Lombok Selatan. Berada di 56 km dari Kota Mataram, tepatnya di Desa Kuta.

Pantai Kuta dianugrahi keindahan yang nyaris sempurna. Pasirnya putih bersih dengan pantai yang biru, kawasan ini dikelilingi perbukitan. Dari jauh, perbukitan hijau ini tampak seperti mengelilingi beberapa sudut pantai. Kawasan yang cenderung masih tenang merupakan nilai tambah pantai yang luasnya memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali. Keindahan pantai Kuta di pagi hari cukup menenangkan jiwa wisatawan yang berkunjung. Oleh wisatawan mancanegara, limpahan sinar matahari yang hangat ini dimanfaatkan untuk berjemur.

Keunikan Pasir Pantai Kuta Lombok


Keindahan bawah laut pantai Kuta juga memesona. Cobalah bermain snorkling untuk menikmati keindahannya. Bagi yang ingin menaklukkan ombak pantai Kuta yang memang berbatasan langsung dengan samudera Hindia, Anda pun bisa mencoba surfing. Sebuah sajian yang lengkap dari pantai yang masih sepi dari pedagang asongan ini.

Tidak itu saja, jika Anda penikmat ritual budaya, Pantai Kuta menggelar event rutin Bau (nangkap) Nyale antara bulan Februari hingga Maret atau dalam penanggalan Sasak jatuh pada tanggal 20 bulan kesepuluh atau 5 hari setelah bulan purnama. Nangkap Nyale adalah ritual menangkap cacing laut (Nyale) yang dipercayai oleh masyarakat setempat sebagai jelmaan Putri Mandalika. Nyale tersebut biasanya hidup di lubang karang-karang bawah laut yang berada di pantai Kuta. Menurut legenda, Putri Mandalika adalah sosok putri yang cantik dan menjadi rebutan banyak jejaka pada masa itu. Namun karena ia tak ingin menjadi rebutan banyak lelaki maka ia lantas terjun ke Pantai Kuta. Namun, Putri Mandalika berjanji bahwa ia akan kembali setiap setahun sekali. Nyale dipercayai sebagai wujud lain dari rambut Putri Mandalika. Kini Bau Nyale tidak hanya menjadi ritual budaya yang rutin dihelat namun juga merupakan daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Ini semua belum cukup, di sini Anda bisa mencicipi makanan khas Lombok yakni plencing kangkung. Olahan kangkung dengan sambal pedasnya ini akan menggoyang lidah Anda sekaligus mengenyangkan perut.

Sabtu, 14 Mei 2016

Gunung Arjuno Dipadati Wisatawan

Libur panjang minggu lalu 5-8 Mei 2016, Gunung Arjuno-Welirang di Jawa Timur dipadati selingkungan 700 orang. Hal ini disampaikan petugas pos pendakian Gunung-Arjuno Welirang di Jalur Tretes, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur Achmad Syukur.

"Pendakian Gunung Arjuno-Welirang sejak tanggal 4 Mei sore. Demi tanggal tiga Mei pagi selalu sepi,"Ekspedisi Jelajah Tanpa Batas All Nissan New Navara pada Pos Registrasi Pendakian Gunung Arjuno-Welirang dalam Jalur Tretes, Rabu (11/5/2016).

Dia mengucap jumlah pendaki dalam libur panjang tersebut makin dominan dibandingkan jumlah pendaki pada selesai minggu. Kalau usai minggu, Gunung Arjuno-Welirang didaki menurut satu kota rata-rata 100 orang.

"Libur kemarin dominan pendaki asal dari Sidoarjo, Surabaya, Pasuruan, Mojokerto, Malang, bahkan ada dari Jember," tutur laki-laki dengan bekerja yaitu polisi hutan ini.

Gunung Welirang yaitu gunung yang tetap aktif serta kawah yang tetap mengembuskan asap dan cairan belerang. Gunung tersebut ialah kompleks gunung yang membentuk barisan.

Gunung Arjuno berketinggian tiga.339 meter dalam atas seantero laut juga Gunung Welirang tiga.156 mdpl.

Gunung Welirang mampu didaki dan beraneka arah mirip via Jalur Tretes serta via Jalur Lawang dalam Kabupaten Pasuruan, Jalur Purwosari, serta Jalur Cangar Sumbersari Brantas, Malang.

Saatnya Berjemur di Utrecht

Memperoleh kedekatan emosional dengan rekor serta Indonesia pada masa lampau, serta tak sedikit warga negaranya yang keturunan Indonesia, menciptakan Belanda jadi satu diantaranya kalangan di Eropa yang setap saat dikunjungi oleh orang Indonesia.

Tak cuma sekadar untuk mengenyam pendidikan. Banyak warga Indonesia yang berasal ke Belanda demi berwisata."Kalian beruntung, ini hari awal cuaca di Belanda hangat. Kemarin tetap dingin", kata supir taksi yang menjemput kami.

Keindahan Kota Utrecht


Cuaca hangat yang terupdate dirasakan pada tiga hari terakhir tersebut dimanfaatkan warga Kota Utrecht demi berjemur dengan bersantai dengan kerabat. Cuaca pada Belanda sungguh sedang hangat, waktu tersebut dimanfaatkan tetapi warga dalam Utrecht untuk berjemur sambil membaca buku ataupun memanfaatkan makanan pada bawah sinar matahari langsung. Beberapa lagi menentukan naik kano ataupun perahu dan menyusuri kanal dalam Utrecht.

"Warga bakal menentukan berjemur dan keluar dan menggunakan sepeda ketika cuaca pada Belanda sedang hangat seperti tersebut. Berbagai hari yang lalu cuaca tetap dingin bahkan sempat turun salju. Jadi, cuaca hari ini sangat menyenangkan serta warga menikmatinya", jawab Maaike van der Burg, dari Netherlands Board of Tourism and Convention (NBTC).

Tak heran hampir semua restoran yang ada di pinggir kanal dipenuhi dan warga yang menentukan demi menikmati cuaca hangat dalam Belanda.

"Semoga segala hari ke depan cuaca selalu bersahabat juga anda dapat memanfaatkan perjalanan ini", Ucap Maaike.