Minggu, 15 Mei 2016

Pantai Kuta, Mutiara di Selatan Lombok

Bali mempunyai Pantai Kuta yang serba hiruk pikuk. Lombok Selatan pun mempunyai pantai dengan nama dan keindahan yang sama. Bedanya, disini jauh lebih tenang dan damai.

Boleh dibilang, Pantai Kuta adalah destinasi wisata paling terkenal di wisata Lombok Selatan. Berada di 56 km dari Kota Mataram, tepatnya di Desa Kuta.

Pantai Kuta dianugrahi keindahan yang nyaris sempurna. Pasirnya putih bersih dengan pantai yang biru, kawasan ini dikelilingi perbukitan. Dari jauh, perbukitan hijau ini tampak seperti mengelilingi beberapa sudut pantai. Kawasan yang cenderung masih tenang merupakan nilai tambah pantai yang luasnya memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali. Keindahan pantai Kuta di pagi hari cukup menenangkan jiwa wisatawan yang berkunjung. Oleh wisatawan mancanegara, limpahan sinar matahari yang hangat ini dimanfaatkan untuk berjemur.

Keunikan Pasir Pantai Kuta Lombok


Keindahan bawah laut pantai Kuta juga memesona. Cobalah bermain snorkling untuk menikmati keindahannya. Bagi yang ingin menaklukkan ombak pantai Kuta yang memang berbatasan langsung dengan samudera Hindia, Anda pun bisa mencoba surfing. Sebuah sajian yang lengkap dari pantai yang masih sepi dari pedagang asongan ini.

Tidak itu saja, jika Anda penikmat ritual budaya, Pantai Kuta menggelar event rutin Bau (nangkap) Nyale antara bulan Februari hingga Maret atau dalam penanggalan Sasak jatuh pada tanggal 20 bulan kesepuluh atau 5 hari setelah bulan purnama. Nangkap Nyale adalah ritual menangkap cacing laut (Nyale) yang dipercayai oleh masyarakat setempat sebagai jelmaan Putri Mandalika. Nyale tersebut biasanya hidup di lubang karang-karang bawah laut yang berada di pantai Kuta. Menurut legenda, Putri Mandalika adalah sosok putri yang cantik dan menjadi rebutan banyak jejaka pada masa itu. Namun karena ia tak ingin menjadi rebutan banyak lelaki maka ia lantas terjun ke Pantai Kuta. Namun, Putri Mandalika berjanji bahwa ia akan kembali setiap setahun sekali. Nyale dipercayai sebagai wujud lain dari rambut Putri Mandalika. Kini Bau Nyale tidak hanya menjadi ritual budaya yang rutin dihelat namun juga merupakan daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Ini semua belum cukup, di sini Anda bisa mencicipi makanan khas Lombok yakni plencing kangkung. Olahan kangkung dengan sambal pedasnya ini akan menggoyang lidah Anda sekaligus mengenyangkan perut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar