Selasa, 21 Juli 2015

Keindahan Sunset Bukit Malimbu

Wisata Lombok memang menyimpan sejuta pesonanya yang selalu mengagumkan. Pesona keindahan dari pulau Pulau Lombok ditunjukkan oleh beragam objek wisatanya yang memukau. Disini banyak beragamrupa objek wisata yang mampu anda dapatkan mulai dari objek tamasya berupa laut, gunung, taman, sesudah nuansa pedesaan dan air terjun yang sangat menenangkan dapat kamu dapatkan di Pulau Lombok yang kini tengah jadi sebuah pulau primadona. Banyak orang yang menggemari pulau Lombok berkat destinasi wisatanya tapi tidak dominan orang yang tentang prima mengenai para ragam objek berlibur yang berada pada Lombok. Mungkin nama Pantai Senggigi, Gunung Rinjani, Air Terjun Sendang Gile, Air Terjun Mayung Putuk jadi sesuatu nama destinasi yang sangat terkenal di Lombok akan tetapi berada seorang destinasi yang berupa perbukitan yang kurang dijadikan yaitu tindakan pilihan menurut pelancong lokal realitasnya sejuta keindahan yang terpancar dari objek berlibur perbukitan itu dapat kita rasakan. Perbukitan yang dimaksud begitu memukau pada Pulau Pulau Lombok tersebut sebagai objek liburan Bukit Malimbu.
 
Objek tamasya Bukit Malimbu berada di sekitar objek bertamasya Pantai Senggigi. Kalau kamu melalui perjalanan menuju objek wisata Pantai Senggigi bakal selalu menyesal apabila tidak menyempatkan diri untuk berkunjung ke objek berwisata Bukit Malimbu. Letak objek berwisata Bukit Malimbu dari Pantai Senggigi adalah tetangga 10 km atau dapat dibilang selingkungan 45 menit dari Pantai Senggigi. Dominan hal yang dapat anda nikmati dari objek berwisata Bukit Malimbu itu. Selain nuansa yang menenangkan dengan menggembirakan, disini kamu sukses dengan memakai panorama alam yang mendamaikan. Dewasa ini jika kamu melihat panorama alam ini ketika sunset berhasrat hadir membalut suasana yang menenangkan tersebut. Pasti semua bakal mampu kita rasakan begitu lengkap dengan sempurna. Mereka yang pernah menonton sunset di Bukit Malimbu sangat bakal terpukau akan keindahannya. Dengan semangat hati untuk sangat memperhatikan keindahan sunsetnya bakal terulang juga terulang sesudah kepuasan akan membalut suasana hati kamu. Sesuatu tersebut dikarenakan nuansa Keindahan Sunset Bukit Malimbu tidak akan dapat tergantikan juga sungguh akan berbeda serta melihat sunset dalam lokasi yang yang lain.
 
Dominan orang yang menyebut bahwa memperhatikan sunset serta kekasih bakal diliputi suasana romantisme yang menyenangkan. Biasanya dominan pasangan yang melihat panorama sunset juga kekasih dalam pantai tetapi bagaimana rasanya jika kamu melihat keindahan sunset dikala malam berhasrat menjelang dan kekasih di perbukitan?, akankah lebih menggembirakan?, tentunya. Memperhatikan pesona sunset di perbukitan tentu akan terasa tetap menghibur umumnya kalau kita melakukannya dengan orang tercinta. Keindahan sunset di perbukitan yang memberikan suansa santai dengan dingin bakal berpadu jadi suasana yang makin romantis lagi tatkala disaksikan bersama mereka yang terkasih. Tapi karenanya buat kita yang memang kini sedang dimabuk cinta dengan si kekasih tak salah rasanya seumpama kita mengajaknya demi melihat panorama sunset dalam Bukit Malimbu yang penuh pesona ini.
 
Selain berhasil menonton pesona sunset pada Bukit Malimbu, kamu dan dapat menonton suasana ketenangan Pulau Bali dari seberang. Disini Bali bakal terpancar keindahannya menempuh Gunung Agung. Ya, Gunung Agung yang sejatinya berlokasi dalam Bali berhasil kita saksikan menempuh objek liburan Bukit Malimbu ini akhirnya untuk kita yang sungguh berhasrat menyaksikan 2 destinasi sekaligus akan tetap menggembirakan untuk mengunjungi Bukit Malimbu sebab dalam perbukitan itu kita dapat menonton pula bagaimana pesona Gunung Agung yang selalu apik dengan suasana santai yang demikian mencetak kedamaian.
 
Biasanya di hari - hari tertentu, Bukit Malimbu sering dijadikan ialah tempat untuk berkumpul beragam komunitas petualang seperti komunitas sepeda juga sejenisnya. Raksasa Inggris beberapa orang dari merekapun mengaku bahwa Bukit Malimbu ialah tempat persinggahan yang cocok demi finis petualangan yang berhadapan. Serta memang buat kamu pecinta touring maupun bikers akan sangat menggembirakan jikalau kamu menyempatkan diri untuk sejenak mengamati serta menyaksikan keindahan Bukit Malimbu meskikendati sekedar sebagai persinggahan.
 
Nah, itulah beraneka keindahan yang dapat anda nikmati dari objek bertamasya Bukit Malimbu. Semoga keterangan yang kami uraikan mengenai Keindahan Sunset Bukit Malimbu berhasil menambah rasa cinta anda terhadap objek berlibur Pulau Lombok.

Senin, 20 Juli 2015

Asal Mula Kota Surabaya

Nama Surabaya muncul mulai pertama pertumbuhan kerajaan Majapahit. Nama Surabaya diperoleh dari simbol ikan Sura juga Buaya. Simbol tersebut sesungguhnya demi menggambarkan peristiwa heroik yang telah di kawasan Ujung Galuh (nama daerah Surabaya dalam periode silam), yakni pertempuran diantara tentara yang dipimpin Raden Widjaja serta pasukan tentara Tar Tar dalam tanggal 31 Mei 1293. Tanggal itulah yang selanjutnya ditetapkan adalah hari lahirnya Kota Surabaya.

Awalnya Surabaya sebagai kawasan perkampungan atau pedesaan dalam pinggiran sungai. Nama-nama kampung yang sekarang tetap ada semacam Kaliasin, Kaliwaron, Kalidami, Ketabangkali, Kalikepiting, Darmokali, dengan sebagainya sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kawasan Surabaya ialah kawasan yang mempunyai sangat banyak aliran air / sungai. Lewat geografis ini amat masuk daya pikir, dikarenakan sungguh kawasan Surabaya merupakan kawasan yang ada dalam dekat laut dan aliran sungai besar (Brantas, serta anak kalinya).

Lokasi Surabaya yang ada pada pinggir pantai, adalah wilayah yang jadi lintasan hilir mudik manusia dari bermacam wilayah. Surabaya, jadi pertempuran antara orang pedalaman pulau Jawa dengan orang dari luar. Di season 1612 Surabaya sudah yaitu penyedia perdagangan yang ramai. Peranan Surabaya adalah kota pelabuhan sangat penting sejak lama. Saat ini sungai Kalimas sebagai sungai yang dipenuhi perahu-perahu yang berlayar menuju pelosok Surabaya.

Sangat banyak pedagang Portugis merekrut rempah-rempah dari pedagang pribumi. Di bawah kekuasaan Trunojoyo, Surabaya jadi pelabuhan transit dan lokasi penimbunan barang-barang dari daerah subur, sebagai delta Brantas. Sementara, Kalimas menjadi “sungai emas” yang meraih barang-barang berharga dari pedalaman.
Kota Surabaya begitu juga sangat berkaitan serta revolusi kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak penjajahan Belanda maupun Jepang, masyarakat Surabaya (Arek Suroboyo) bertempur habis-habisan untuk merebut kemerdekaan. Puncaknya dalam tanggal 10 Nopember 1945, Arek Suroboyo bisa menduduki Hotel Oranye (kini Hotel Mojopahit) yang ketika itu menjadi simbol kolonialisme. Sebab kegigihannya ini, maka setiap Tanggal sepuluh Nopember, Indonesia memperingatinya merupakan Hari Pahlawan. Sementara bekas-bekas masa penjajahan tampak serta selalu cukup banyaknya bangunan kuno bersejarah pada sini.
Asal Ucap “Surabaya” dengan Simbol “Sura dengan Baya”

Minggu, 19 Juli 2015

Sejarah Kota Singraja Buleleng

Ki Gusti Panji Sakti, satu yang dijuluki banyak nama: Ki Barak, Gde Pasekan, Gusti Panji, Ki Panji Sakti, Ki Gusti Anglurah Panji Sakti, yang berkonotasi tangguh - teguh, berjiwa ketua, merakyat, memiliki daya super natural - sakti, adalah pendiri kerajaan Buleleng pada season 1660an. Dulunya wilayah Buleleng dimengerti serta nama Den Bukit. Publik Bali Selatan jaman majunya pengaruh Majapahit, Den Bukit di perhatikan adalah "daerah nun disana dibalik bukit". Daerah misterius, terra incognito, sangat banyak pendatang silih berganti, bajak laut. Orang yang mau tinggal menetap mereka menjauhi daerah pesisir, menentukan tempat makin ke tengah, ke wilayah sebelah Selatan. Maka tersebut tempat pada selatan bukit dimaksud Bali Tengah atau Bali Selatan.

Sepanjang berkuasa di Den Bukit Panji Sakti sejak 1660an sampai 1697 tetap disegani kawan ataupun kompetitor. Dan pasukan Gowak yang diorganisir dengan seluruh kalangan, beliau diatas kerajaan Blambangan, Pasuruan, Jembrana. Hingga season 1690an Panji Sakti menggunakan kejayaannya.

Buleleng sebagai nama puri yang dibuat Panji Sakti di tengah tegalan jagung gembal yang begitu juga dimaksud begitu juga buleleng. Letaknya tak jauh dari sungai yang dimaksud dan tukad Buleleng. Purinya dimaksud Puri Buleleng. Puri yang yang makin tua, terletak pada desa Sangket yang dinamai puri Sukasada. Ki Gusti Panji sakti diperkirakan wafat season 1699 juga meninggalkan banyak keturunan.

Tapi sayang putra-putra Ki Gusti Panji Sakti mempunyai pikiran yang berbeda satu sama rata lain sehingga kerajaan Buleleng jadi lemah. Kerajaan Buleleng terpecah belah. Pada akhirnya ditangkap kerajaan Mengwi, termasuk Blambangan. Lepas dari genggaman Mengwi kemudian musim 1783 jatuh menuju tangan kerajaan Karangasem. Mulai ini sudah ada segala kali pergantian raja asal Karangasem. Salah satu raja dari Karangasem yaitu I Gusti Gde Karang bertakhta merupakan raja Buleleng musim 1806-1818. Yaitu raja Buleleng beliau serta menguasai kerajaan Karangasem serta Jembrana. Beliau dikenal berwatak panas juga curiga buat bangsa asing. Sungguh dalam era itu bangsa asing semacam Belanda dengan Inggris berhasrat memimpin Bali melewati Buleleng dengan Jembrana.

Sir Stamford Raffles seorang Inggris jatuh cinta terhadap Bali, baik alam juga budayanya sehabis pernah mengunjungi pulau mungil tersebut dalam tahun 1811. Seusai itu beliau datang lagi ke Buleleng berharap bekerjasama dan I Gusti Gde Karang demi membangun kota pelabuhan dan nama Singapura. Raffles tergiur melongok bertambahnya pelabuhan Buleleng juga lokasi yang dilihatnya sangat strategis dalam diantara kepulauan Nusantara. Sungguh Buleleng jaman tersebut sedang jayanya dari hasil monopoli candu dan penjualan budak. Raja Buleleng I Gusti Gde Karang rupanya tertarik serta rencana Raffles. Tetapi tidak sukses dipertandingkan, karena Raffles juga tetap menentang penjualan budak yang selama itu terus dilaksanakan oleh raja I Gusti Gde Karang. Diantara cinta serta dendam, musim 1814 pihaknya mendapatkan kapal perang Inggris menuju Buleleng, tapi bukan telah tersaji pertemuan.

Pada malam hari, Rebo tanggal 24 Nopember 1815 sudah ada musibah bencana alam dalam Buleleng. Segala desa tertimbun lumpur dengan penghuninya, berada yang hanyut kearah laut bersama penduduknya.

Selepas ini I Gusti Gde Karang mengadakan lahan serta membangun istana baru, letaknya dalam sebelah Barat tindakan yang dinamai puri Singaraja. Puri baru ini berseberangan jalan dengan Puri Buleleng yang dibuat Ki Gusti Pandji Sakti.

Sabtu, 18 Juli 2015

Sejarah Candi Prambanan Yogyakarta

Berawal pada sebuah saat dalam zaman kerajaan dahulu ketika di bumi nusantara ini. Tersebutlah dua kerajaan Hindu yang cukup besar di Pulau Jawa. Yakni Kerajaan Pengging juga rajanya ialah Prabu Damar Moyo, Kerajaan yang satunya ialah Kerajaan Pengging serta rajanya Prabu Boko.

Dikisahkan jika Kerajaan Pengging merupakan sesuatu kerajaan Hindu pada Jawa yang tetap maju juga rakyatnya pun amat makmur sentosa. Prabu Damar Moyo yang sebagai Raja Pengging, ialah satu raja yang sangat bagus hati dengan bijaksana. Beliau memerintah rakyatnya dengan sangat adil. Sesuatu Inilah yang membuat Kerajaan Pengging jadi damai serta selalu makmur. Raja Damar Moyo memperoleh seorang putra bernama Bandung Bondowoso yang selalu perkasa dan gagah berani.

Sementara dalam sesi lain lagi, Kerajaan Boko yaitu suatu keraton yang masih berada pada bawah negara kerajaan Pengging. Sesuai dan namannya Keraton Boko ini diperintah menurut seorang raja bernama Prabu Boko. Dalam ceritakan jika Prabu Boko dilihat ialah seorang sepasang musuh bebuyutan bengis dengan kejam berwajah menyeramkan, dan begitu juga gemar memakan daging manusia. Konon Prabu Boko dan sangat dilihat yaitu raja yang lalim, kejam, serta tetap semena-mena pada memerintah kerajaannya.

Akan tetapi dibalik wujudnya yang selalu bengis juga mengerikan, sekarang Prabu Boko mempunyai satu puteri yang tetap cantik jelita paras wajahnya. Roro Jonggrang, begitulah nama Puteri Prabu Boko. Selain memiliki seorang puteri yang rupawan, Prabu Boko dan mempunyai seorang patih kepercayaan. Patih ini bernama Patih Gupala yang juga berwujud satu jagoan.

Rekor Candi Prambanan Yogyakarta - Peperangan 2 Kerajaan

Dikisahkan pada hal saat Prabu Boko mempunyai motivasi untuk memperluas keratonnya juga dengan memimpin Kerajaan Pengging yang ketika itu jadi Kerajaan yang amat kuat. Selanjutnya berundinglah Prabu Boko bersama serta patihnya merupakan Patih Gupala, juga menyusun segala tips untuk memberontak serta menyerang Kerajaan Pengging. Saat berbagai persiapan habis juga seluruh pontensi sudah terhimpun, kemudian berangkatlah Prabu boko, seorang patih, diikuti seluruh pasukan Keraton Boko menyerang Kerajaan Pengging.

Lalu pastinya berhasil pada duga, suatu pertandingan keras juga telah. Pertempuran para jawara inggris raya dua kerajaan tersebut digelar amat sengit dengan mengorbankan sangat banyak prajurit dari kedua kerajaan itu. Tak sedikit prajurit meregang nyawa, masyarakat jelata serta tak kalah menderita dan dominan serta yang menjadi korbannya. Bukan hanya korban jiwa, umumnya perekonomian kerajaanpun jadi lumpuh, dominan rakyat menderita kelaparan, terserang penyakit, dengan lain-lain

Mengenal situasi yang makin memburuk ini lalu Prabu Damar Moyo mengutus anaknya sebagai Pangeran Bandung Bondowoso untuk melawan Prabu Boko juga merenggut nyawanya. Mendapatkan perintah dari sosok ayah, berangkatlah Bandung Bondowoso ke medan peperangan. Pertempuran antara Bandung Bondowoso serta Prabu Boko juga pecah. Di pertempuran pertandingan tersebut sehingga Pangeran Bandung Bondowoso sukses menundukkan Brabu Boko juga membunuhnya.

Mengenal rajanya kalah juga terbunuh, sang Patih Dwarapala juga melarikan diri pulang menuju keraton Boko. Melihat sebuah tersebut Bandung Bondowoso tak tinggal diam, Bandung Bondowoso terasa diharuskan menumpaskan pemberontakan tersebut sesudah tuntas menuju akar-akarnya, Ia juga mengejar Patih Dwarapala ke Keraton Boko.

Setiba Keraton Boko, seorang Patih Dwarapala juga melaporkan apa yang telah tersaji buat Puteri Roro Jonggrang. Mendapat cerita kalau ayahnya telah dibunuh menurut Bandung Bondowoso, Roro Jonggran marah besar tak kepalang. Serta mengenal jika Bandung Bondowoso sedang pada perjalanan ke keratonnya, pada akhirnya Roro Jonggrang menyusun siasat demi menghadapi Bandung Bondowoso.

Rekor Berdirinya Candi Prambanan - Kekalahan Keraton Boko

Tatkala Bandung Bondowoso tiba dalam Keraton Boko, alangkah terkejutnya ia melihat umumnya Prabu Boko memiliki satu puteri yang selalu cantik rupawan. Melihat kecantikan Roro Jonggrang yang sangat menggoda, mencetak Bandung Bondowoso jatuh hati kepadanya, dengan berniat mempersuntingnya.

Saat mengetahui niat serta gelagat Bandung Bondowoso itu selanjutnya Puteri Roro Jonggrang juga melancarkan siasat yang telah dalam susun olehnya. Dia menyebut buat Bandung Bondowoso bahwa ia bersedia dijadikan isteri Bandung Bondowoso, tetapi berada 2 syarat yang mesti dipenuhi. Karena terlanjur terpincut juga Roro Jonggrang yang jelita, Bandung Bondowoso juga tak kuasa bersedia memenuhi 2 persyaratan tersebut sebelum menikahi Roro Jonggrang.

Jumat, 17 Juli 2015

Taman Laut Bunaken Yang Mempesona

Taman laut bunaken terletak di Kelurahan Bunaken Kecamatan Bunaken Kota Manado, Sulawesi Utara. Bunaken berjarak sekitar 7 mil dari pelabuhan Manado dan dapat ditempuh sekitar 50 menit menggunakan perahu motor bermesin ganda atau hanya sekitar 35 menit jika anda menggunakan speed boat.

Terdapat 5 pulau yang termasuk dalam taman nasional ini yaitu Pulau Naen, Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Siladen, dan Pulau Mantehage beserta anak pulau yang di sekelilingnya. Dan jumlah penduduk yang ada di kelima pulau tersebut sekitar 21.000 orang.

Bunaken memiliki beragam kehidupan bawah laut, hal ini dikarenakan taman laut nasional bunaken berada di segitiga emas terumbu karang dunia yang tersebar dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste dan kepulauan Solomon

Terdapat puluhan jenis terumbu karang dan ribuan spesies ikan yang hidup di taman laut seluas 75.265 hektare. Keindahan taman laut  bunaken telah banyak diminati oleh wisatawan baik dalam negeri maupun wisatawan yang berasal dari luar negeri. Sebagian besar wilayah pantai terdiri dari hutan bakau dan pasir putih.  Taman laut bunaken memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia

Lautnya terdapat terumbu karang yang keras dan lembut, dinding karang yang terjal dengan beraneka bentuk dan warna biota laut diantaranya terdapat ikan hiu, marlin, tuna, kakap, kerapu, barakuda, napoleon, angel fish, kura-kura, mandarin fish, kuda laut, ikan pari, gurita dan berbagai jenis ikan lainnya dan tentu saja yang paling terkenal adalah ikan purba raja laut (Coelacanth).

Tidak ada masa off seasons untuk mengunjungi tamana laut bunaken artinya anda bisa kapan saja mengunjungi dan menyelam di Bunaken. Akan tetapi lebih dianjurkan anda menyelam di taman nasional bunaken pada bulan Mei s/d Agustus karena pada saat itu anda akan disambut dengan air laut yang jernih dan begitu hangat dengan temperatur udara 26-31 derajat celcius.
Spot Penyelaman di Taman Laut Bunaken

Keindahan taman laut bunaken dapat dilihat pada lokasi yang disebut lekuan 1, 2, 3, fukui, mandolin, tanjung parigi, ron’s point, sachiko point, pangalisang, muka kampung dan bunaken timur. Selain itu masih banyak lagi spot penyelaman yang terletak di taman laut bunaken, karena Bunaken sendiri memiliki 40 lokasi penyelaman kedalaman yang bervariasi yang menyajikan berbagai jenis ikan tropis dan terumbu karang.

Kawasan yang diresmikan pada tahun 1991 sebagai taman laut nasional juga menawarkan keindahan lain yaitu adanya underwater great walls atau dinding karang raksasa, yang berdiri melengkung keatas.

Bagi anda pecinta fotografi bawah laut, bisa dipastikan anda tidak akan kecewa apabila berkunjung ke taman laut bunaken karena disini anda bisa mendapatkan foto yang spektakuler untuk diabadikan yang sangat jarang anda dapatkan didaerah lain.

Tugu Monas Jakarta Yang Indah

Monumen Nasional yang terletak dalam Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibuat dalam abad 1920an.

Tugu Peringatan Nasional dibuat pada areal seluas 80 hektar. Tugu itu diarsiteki tetapi Friedrich Silaban juga R. M. Soedarsono, sejak dibangun 17 Agustus 1961, juga diresmikan 12 Juli 1975 menurut Ketua Republik Indonesia Soeharto.

Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dengan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia dalam periode revolusi kemerdekaan 1945, supaya terbangkitnya inspirasi serta keinginan patriotisme generasi kini dan mendatang.


Tugu Monas yang menjulang tinggi juga melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung adalah sarana rumah tangga yang terdapat hampir pada setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.

Lapangan Monas menghadapi lima kali penggantian nama ialah Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam juga beraneka lapangan terbuka lokasi berolahraga. Dalam hari-hari libur.

==Konstruksi dan Pameran==
Bentuk Tugu peringatan yang seorang ini selalu unik. Suatu batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan itu tingginya 132 meter.

Dalam puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,lima ton dengan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor tersebut sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang harap mengantongi kemerdekaan.

Pelataran puncak dan lebar 11x11 sukses menampung sebanyak 50 pengunjung. Dalam sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung berhasil menikmati pemandangan semua penjuru kota Jakarta. Arah menuju selatan berdiri juga kokoh dari kejauhan Gunung Salak pada kalangan kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dan pulau-pulau minor berserakan. Seumpama menoleh ke Barat membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap kondisi terlihat pesawat lepas landas.

Dari pelataran puncak, 17 m lagi ke bertemu, terdapat lidah api, terbuat dari perunggu seberat 14,lima ton dengan berdiameter enam m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.

Pelataran puncak tugu berupa "Api Nan Tidak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar di berjuang bukan sempat surut sepanjang waktu. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dengan ruang museum sejarah 8 m. Lebar pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m, ialah pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).

Pengunjung kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum, mampu lewati jendela masuk pada seputar plaza taman Medan Merdeka, pada bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dengan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton.

Patung ini dibuat tapi pemahat Italia, Prof. Coberlato ialah sumbangan menurut Konsulat Jendral Honores, Dr Mario Bross pada Indonesia. Menempuh terowongan yang berada tiga m di bawah taman dan cara silang Monas inilah, jendela masuk pengunjung menuju tugu puncak Monas yang berpagar "Bambu Kuning".

Landasan dasar Monas setinggi tiga m, pada bawahnya terdapat ruang museum rekor perjuangan nasional serta ukuran lebar 80x80 m, berhasil menampung pengunjung satu kota 500 orang.

Di keempat sisi ruangan terdapat 12 pintu peragaan yang mengabdikan peristiwa mulai zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Keseluruhan dinding, tiang dan lantai berlapis marmer. Selain tersebut, ruang kemerdekaan berbentuk amphitheater yang letaknya pada di cawan tugu Monas, menggambarkan atribut peta kepulauan Kalangan Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, bendera merah putih serta lambang kalangan dan bursa gapura yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Puri Saren Ubud Yang Masih Dilindungi

Peninggalan budaya pada Bali selain selalu dipertahankan hingga kini, tapi serta benar-benar dimanfaatkan untuk menarik peminat semua turis lokal ataupun dunia. Puri Saren Ubud adalah salah satunya. Puri ini masih sangat lestari sekalipun zaman makin berganti dimana arus modernitas hampir menguasa setiap lini kehidupan masyarakat kamu. Sebab kealamian dan keunikannya itulah yang masih dipertahankan menciptakan puri itu tidak pernah sepi dari pengunjung.

Puri Saren Ubud merupakan istana kerajaan Ubud yang selalu hebat dan tetap memertahankan rumah-rumah tradisional yang menjadi lokasi kediaman Raja Ubud. Eksistensi puri itu menujukkan jiwa dan identitas Desa Ubud sendiri mengakses khusus, serta Bali pada ternyata. Sekalipun sistem feodal sudah lama dihilangkan tapi bukan berarti rasa hormat bagi raja ataupun keturunannya jadi juga merta luntur.

Puri itu dibuat oleh Ida Tjokorda Putu Kandel yang memerintah selingkungan musim 1800-1823 M. Selama tersebut Puri Saren difungsikan ialah repositori budaya tradisional Bali yakni yaitu pelindung utama kesenian, tarian, maupun sastra Bali. Puri itu tetap unik, dikarenakan memperoleh benda-benda yang sarat juga estetika yang tinggi, bangunan tradisionalnya menawan dan artistik. Puri itu dilengkapi dengan juga auditorium/wantilan adalah lokasi pertemuan.

Karena letak Puri Saren ini dalam alternatif utama Ubud, maka memasuki otomatis bermacam bentuk usaha yang ada dalam alternatif utama tersebut menjadi perlengkapan pendukung untuk wisatawan yang datang, contohnya; restaurant, bungalow, toko souvenir, money changer, juga selalu dominan lagi yang lainnya. Puri Saren Ubud menjadi satu diantaranya bukti bakal selalu terpeliharanya warisan Sejarah juga Budaya Ubud Bali, dimana masyarakatnya senantiasa melestarikan alam juga tradisi mereka di upacara keagamaan lewat santun.