Sabtu, 18 Juli 2015

Sejarah Candi Prambanan Yogyakarta

Berawal pada sebuah saat dalam zaman kerajaan dahulu ketika di bumi nusantara ini. Tersebutlah dua kerajaan Hindu yang cukup besar di Pulau Jawa. Yakni Kerajaan Pengging juga rajanya ialah Prabu Damar Moyo, Kerajaan yang satunya ialah Kerajaan Pengging serta rajanya Prabu Boko.

Dikisahkan jika Kerajaan Pengging merupakan sesuatu kerajaan Hindu pada Jawa yang tetap maju juga rakyatnya pun amat makmur sentosa. Prabu Damar Moyo yang sebagai Raja Pengging, ialah satu raja yang sangat bagus hati dengan bijaksana. Beliau memerintah rakyatnya dengan sangat adil. Sesuatu Inilah yang membuat Kerajaan Pengging jadi damai serta selalu makmur. Raja Damar Moyo memperoleh seorang putra bernama Bandung Bondowoso yang selalu perkasa dan gagah berani.

Sementara dalam sesi lain lagi, Kerajaan Boko yaitu suatu keraton yang masih berada pada bawah negara kerajaan Pengging. Sesuai dan namannya Keraton Boko ini diperintah menurut seorang raja bernama Prabu Boko. Dalam ceritakan jika Prabu Boko dilihat ialah seorang sepasang musuh bebuyutan bengis dengan kejam berwajah menyeramkan, dan begitu juga gemar memakan daging manusia. Konon Prabu Boko dan sangat dilihat yaitu raja yang lalim, kejam, serta tetap semena-mena pada memerintah kerajaannya.

Akan tetapi dibalik wujudnya yang selalu bengis juga mengerikan, sekarang Prabu Boko mempunyai satu puteri yang tetap cantik jelita paras wajahnya. Roro Jonggrang, begitulah nama Puteri Prabu Boko. Selain memiliki seorang puteri yang rupawan, Prabu Boko dan mempunyai seorang patih kepercayaan. Patih ini bernama Patih Gupala yang juga berwujud satu jagoan.

Rekor Candi Prambanan Yogyakarta - Peperangan 2 Kerajaan

Dikisahkan pada hal saat Prabu Boko mempunyai motivasi untuk memperluas keratonnya juga dengan memimpin Kerajaan Pengging yang ketika itu jadi Kerajaan yang amat kuat. Selanjutnya berundinglah Prabu Boko bersama serta patihnya merupakan Patih Gupala, juga menyusun segala tips untuk memberontak serta menyerang Kerajaan Pengging. Saat berbagai persiapan habis juga seluruh pontensi sudah terhimpun, kemudian berangkatlah Prabu boko, seorang patih, diikuti seluruh pasukan Keraton Boko menyerang Kerajaan Pengging.

Lalu pastinya berhasil pada duga, suatu pertandingan keras juga telah. Pertempuran para jawara inggris raya dua kerajaan tersebut digelar amat sengit dengan mengorbankan sangat banyak prajurit dari kedua kerajaan itu. Tak sedikit prajurit meregang nyawa, masyarakat jelata serta tak kalah menderita dan dominan serta yang menjadi korbannya. Bukan hanya korban jiwa, umumnya perekonomian kerajaanpun jadi lumpuh, dominan rakyat menderita kelaparan, terserang penyakit, dengan lain-lain

Mengenal situasi yang makin memburuk ini lalu Prabu Damar Moyo mengutus anaknya sebagai Pangeran Bandung Bondowoso untuk melawan Prabu Boko juga merenggut nyawanya. Mendapatkan perintah dari sosok ayah, berangkatlah Bandung Bondowoso ke medan peperangan. Pertempuran antara Bandung Bondowoso serta Prabu Boko juga pecah. Di pertempuran pertandingan tersebut sehingga Pangeran Bandung Bondowoso sukses menundukkan Brabu Boko juga membunuhnya.

Mengenal rajanya kalah juga terbunuh, sang Patih Dwarapala juga melarikan diri pulang menuju keraton Boko. Melihat sebuah tersebut Bandung Bondowoso tak tinggal diam, Bandung Bondowoso terasa diharuskan menumpaskan pemberontakan tersebut sesudah tuntas menuju akar-akarnya, Ia juga mengejar Patih Dwarapala ke Keraton Boko.

Setiba Keraton Boko, seorang Patih Dwarapala juga melaporkan apa yang telah tersaji buat Puteri Roro Jonggrang. Mendapat cerita kalau ayahnya telah dibunuh menurut Bandung Bondowoso, Roro Jonggran marah besar tak kepalang. Serta mengenal jika Bandung Bondowoso sedang pada perjalanan ke keratonnya, pada akhirnya Roro Jonggrang menyusun siasat demi menghadapi Bandung Bondowoso.

Rekor Berdirinya Candi Prambanan - Kekalahan Keraton Boko

Tatkala Bandung Bondowoso tiba dalam Keraton Boko, alangkah terkejutnya ia melihat umumnya Prabu Boko memiliki satu puteri yang selalu cantik rupawan. Melihat kecantikan Roro Jonggrang yang sangat menggoda, mencetak Bandung Bondowoso jatuh hati kepadanya, dengan berniat mempersuntingnya.

Saat mengetahui niat serta gelagat Bandung Bondowoso itu selanjutnya Puteri Roro Jonggrang juga melancarkan siasat yang telah dalam susun olehnya. Dia menyebut buat Bandung Bondowoso bahwa ia bersedia dijadikan isteri Bandung Bondowoso, tetapi berada 2 syarat yang mesti dipenuhi. Karena terlanjur terpincut juga Roro Jonggrang yang jelita, Bandung Bondowoso juga tak kuasa bersedia memenuhi 2 persyaratan tersebut sebelum menikahi Roro Jonggrang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar