Senin, 20 Juli 2015

Asal Mula Kota Surabaya

Nama Surabaya muncul mulai pertama pertumbuhan kerajaan Majapahit. Nama Surabaya diperoleh dari simbol ikan Sura juga Buaya. Simbol tersebut sesungguhnya demi menggambarkan peristiwa heroik yang telah di kawasan Ujung Galuh (nama daerah Surabaya dalam periode silam), yakni pertempuran diantara tentara yang dipimpin Raden Widjaja serta pasukan tentara Tar Tar dalam tanggal 31 Mei 1293. Tanggal itulah yang selanjutnya ditetapkan adalah hari lahirnya Kota Surabaya.

Awalnya Surabaya sebagai kawasan perkampungan atau pedesaan dalam pinggiran sungai. Nama-nama kampung yang sekarang tetap ada semacam Kaliasin, Kaliwaron, Kalidami, Ketabangkali, Kalikepiting, Darmokali, dengan sebagainya sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kawasan Surabaya ialah kawasan yang mempunyai sangat banyak aliran air / sungai. Lewat geografis ini amat masuk daya pikir, dikarenakan sungguh kawasan Surabaya merupakan kawasan yang ada dalam dekat laut dan aliran sungai besar (Brantas, serta anak kalinya).

Lokasi Surabaya yang ada pada pinggir pantai, adalah wilayah yang jadi lintasan hilir mudik manusia dari bermacam wilayah. Surabaya, jadi pertempuran antara orang pedalaman pulau Jawa dengan orang dari luar. Di season 1612 Surabaya sudah yaitu penyedia perdagangan yang ramai. Peranan Surabaya adalah kota pelabuhan sangat penting sejak lama. Saat ini sungai Kalimas sebagai sungai yang dipenuhi perahu-perahu yang berlayar menuju pelosok Surabaya.

Sangat banyak pedagang Portugis merekrut rempah-rempah dari pedagang pribumi. Di bawah kekuasaan Trunojoyo, Surabaya jadi pelabuhan transit dan lokasi penimbunan barang-barang dari daerah subur, sebagai delta Brantas. Sementara, Kalimas menjadi “sungai emas” yang meraih barang-barang berharga dari pedalaman.
Kota Surabaya begitu juga sangat berkaitan serta revolusi kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak penjajahan Belanda maupun Jepang, masyarakat Surabaya (Arek Suroboyo) bertempur habis-habisan untuk merebut kemerdekaan. Puncaknya dalam tanggal 10 Nopember 1945, Arek Suroboyo bisa menduduki Hotel Oranye (kini Hotel Mojopahit) yang ketika itu menjadi simbol kolonialisme. Sebab kegigihannya ini, maka setiap Tanggal sepuluh Nopember, Indonesia memperingatinya merupakan Hari Pahlawan. Sementara bekas-bekas masa penjajahan tampak serta selalu cukup banyaknya bangunan kuno bersejarah pada sini.
Asal Ucap “Surabaya” dengan Simbol “Sura dengan Baya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar