Jumat, 15 Juli 2016

Lombok Berburu Cacing di Festival

Ribuan warga berburu cacing dalam Festival 'Bau Nyale' pada Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (10/2/2015).

Sebelum matahari terbit, warga sejak turun menuju pantai dan memperoleh jaring dengan senter. Merekapun menangkap cacing laut atau 'nyale' yang dipercaya ialah jelmaan Putri Mandalika. Cacing yang mampu dijinakkan lalu dimasak atau dimakan mentah-mentah karena dipercaya mengandung protein yang tinggi. Warga yakin dan banyaknya jumlah 'nyale' yang diperoleh, mereka akan mendapatkan berkah melimpah.

Selain itu, 'nyale' dengan setap saat disebar menuju sawah juga dipercaya adalah pupuk yang menyuburkan tanaman. 'Bau Nyale' merupakan hukum adat tahunan yang berhadapan rakyat Suku Sasak Pulau yang menjadi destinasi wisata Lombok memasuki turun-temurun. Puncak perayaan 'Bau Nyale' diselenggarakan pada Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Pulau Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (10/2/2015) dini hari.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah H Selanjutnya Muhammad Putrie menuturkan, perayaan itu diawali serta pelaksanaan zikir zaman yang ditujukan demi memohon doa keselamatan untuk seantero seluruh kalangan.

Buruan Yuk Ikutan


Bagi Putrie, sebelum masyarakat turun menuju pantai mencari nyale, segala pemangku adat melakukan suatu ritual khusus yaitu ritual "nende ayu ayuning jagad" serta berbalas pantun pada bahasa Sasak. Ritual itu ditemui demi menyambut menyambut Putri Mandalika. Perayaan tersebut dan dimeriahkan tetapi tim band Ungu serta pementasan drama kolosal Legenda Putri Mandalika.

Drama tersebut menceritakan kisah Putri Mandalika, satu putri raja yang memiliki paras cantik serta budi pekerti prima. Sebab kecantikannya, Putri Mandalika diperebutkan tetapi pangeran-pangeran kerajaan dalam sekitarnya. Merekapun para harap mempersunting Putri Mandalika.

Namun Putri Mandalika bukan mau ada pertumpahan darah diantara pangeran yang memperebutkan dirinya. Dia kemudian memilih untuk menceburkan dirinya menuju di lautan, dan menjelma menjadi cacing 'nyale' yang pergi setiap tanggal 20 bulan sepuluh penanggalan Sasak, pada Pantai Seger, Kuta Pulau Lombok. "Barang siapa yang mencintai dirinya (Putri Mandalika) sukses keluar menuju Pantai Seger pada tanggal ini," jawabnya.

Cacing 'nyale' inilah yang diyakini merupakan jelmaan Putri Mandalika. Setiap musim seluruh kalangan suku Sasak keluar menuju Pantai Seger demi mencari 'nyale'. Selain seluruh kalangan Lombok, adat tahunan itu begitu juga menyenangkan minat wisatawan mancanegara. 

Jumat, 01 Juli 2016

Pelancong Nusantara

Pengunjung Nusantara menentukan kontribusi krusial pada pemasukan pariwisata Indonesia. Pengembangan program atraksi liburan perlu disertai promosi kreatif dengan jitu sasaran.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esty Reko Astuti, Rabu (15/7/2015), dalam Jakarta, menyebut, wisatawan Nusantara menggandrungi bentuk berwisata alam juga budaya di lokasi-lokasi yang tersebar di Jawa dan Bali, mirip Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, serta Bali. Berada pula destinasi yang berada pada Sumatera Utara juga Sumatera Selatan.

”Dalam satu kali kunjungan, pengeluaran rata-rata seorang wisatawan Nusantara Rp 750.000. Jika dikali dan jumlah kunjungan atau perjalanan, nilai pemasukan ke perekonomian pariwisata besar,” ujar Esty.

Wisata Terindah Nusantara


Bagi informasi Kementerian Pariwisata, jumlah perjalanan wisatawan Nusantara terus menghadapi kenaikan selama lima musim terakhir. Pada 2009, total perjalanan sebagai 229,73 juta serta pengeluarannya Rp 137,91 triliun. Lalu, season 2014, keseluruhan perjalanan tercatat 251,20 juta dan pengeluaran Rp 213,94 triliun.

”Tren pergerakan wisatawan Nusantara saat ini menyukai bepergian dalam ketika usai minggu yang panjang. Strata menengah di Indonesia bahkan kian beralih menuju destinasi berlibur alam ataupun budaya yang jarang dikunjungi,” ujar Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Mumus Muslim.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel juga Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi B Sukamdani mengucap, sejak 17 Juni setelah 17 Agustus, Perhimpunan menggandeng maskapai Garuda Indonesia untuk menyelenggarakan promo Hore Vaganza. Promo berlaku di 17 kota destinasi yang dihadapi oleh rute penerbangan Garuda Indonesia, semacam Surabaya dan Medan.

Pejabat Public Relations and Marketing Communication PT Go Internet Destinations atau pegipegi.com Anggara Yudha Pratama menyatakan jika pihaknya memperoleh program liburan ke Indonesia sesi timur. Perusahaan bahkan mengajak blogger perjalanan sebagai duta.

Jumat, 17 Juni 2016

Bukit Batu Yang Eksotis

Lumut basah melekat di bebatuan yang menjulang tinggi. Angin di sela-sela bongkahan batu, mengayunkan akar-akar gantung pohon beringin serta kain kuning di selingkungan balai keramat, tempat sesajen untuk roh leluhur juga penjaga alam tidak kasat mata di Bukit Batu.

Taman Liburan Bukit Batu terletak pada Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, atau 70 kilometer arah barat laut dari Palangkaraya. Taman yang serta makin dimengerti dan Pertapaan Pahlawan Nasional Tjilik Riwut tersebut ada dalam kontra tanah seluas 6 hektar dalam sisi utara Cara Trans-Kalimantan.

Batu-batu sebesar rumah berdiri kokoh, berderet-deret membentuk gugusan bukit yang membentang dari utara ke selatan dan panjang 80 meter dengan lebar 30 meter. Bukit batu yaitu tempat keramat atau sakral serta biasa digunakan demi bertapa, khususnya pada malam Jumat atau saat bulan purnama.

Dahulu, Riwut Dahiang, ayahanda Tjilik Riwut, pahlawan nasional dari Kalteng, mendambakan keturunan anak laki-laki. Setiap kali Piai Riwut sang istri melahirkan anak laki-laki, sangat saja meninggal dunia saat anak tetap balita. Riwut Dahiang pada akhirnya memohon petunjuk dengan bertapa dalam Bukit Batu, agar kelak dianugerahi anak laki-laki. Wangsit yang disabet mengakui putra laki-laki ini akan mengemban tugas khusus buat seluruh kalangan.

”Bukit Batu itu ialah tempat tinggal Raja Para raja, keturunan Bawin Kameloh serta Burut Ules,” kata Petugas Pengelola Bukit Batu Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dengan Pariwisata Katingan, Samson (33), Sabtu (14/2/2015). Samson mengucap, nama Raja Penguasa hanya dikenali orang-orang tertentu yang memperoleh kesaktian atau tingkat spiritual yang tinggi.

”Orang yang menggapai niat khusus, misalnya mau berhasil dalam studi, lancar karier, dan bisa usaha sering memohon petunjuk atau bersemadi pada sini. Setelah permohonannya dikabulkan, mereka akan kembali lagi merebut sesajen misalnya ayam, kambing, bahkan sapi. Selain ini, mereka begitu juga meletakkan kain kuning selama dua meter di lokasi merekapun memohon,” kata Samson.

Batu istimewa


Pada Bukit Batu ini setidaknya berada 12 batu yang memiliki nama dengan keistimewaan tertentu sebagai Batu Banama, Batu Keramat, Batu Sial, Batu Dewa, Batu Penyang, Batu Darung Bawan, Batu Teras Pambelum, Batu Gaib atau Bertapa, Batu Raja, Batu Nyapau, Batu Tingkes atau Nenung Pambelum, serta Batu Kamiak.

Batu Banama (artinya jukung atau perahu besar) adalah pintu gerbang untuk masuk menuju lingkungan bukit batu. Jikalau di perhatikan dari sisi depan, bentuknya menyerupai peta Kalteng. Batu ini mempunyai 9 cekungan, yang konon ceritanya menunjukkan jumlah anak sungai yang ada dalam Kalteng.

Kamis, 19 Mei 2016

Bebalung, Sajian Penambah Tenaga Khas Lombok

Banyak yang mengira Bebalung adalah makanan seperti halnya gulai atau soto daging. Sekilas memang wujudnya mirip dengan makanan-makanan itu, namun Bebalung justru mempunyai makna alias arti yang berbeda dengan yang banyak dipikirkan oleh orang kebanyakan. Makanan khas Lombok ini dalam bahasa Sasak berarti “tenaga”. Karenanya masyarakat setempat mengartikan setelah makan Bebalung akan semakin bertenaga dan menumbuhkan vitalitas. Menarik bukan?

Bebalung terbuat dari tulang iga sapi atau kerbau yang dicampur dengan racikan bumbu yang terdiri dari cabe rawit, bawang putih, bawang merah, lengkuas, dan kunyit ditambah jahe agar rasa pedas cabenya memiliki ciri khas tersendiri. Selain itu tambahkan sedikit garam dan asam agar masakan lebih awet. Racikan bumbu semacam ini oleh masyaralat Sasak disebut sebagai ragi rajang. Cara membuatnya pun sangat sederhana. Tulang iga atau tulang ekor sapi atau kerbau dipotong sesuai selera. Setelah dibersihkan dan direbus hingga matang dan dagingnya empuk, barulah dicampur dengan racikan bumbu yang telah dihaluskan dan ditumis. Bumbu dan bahan baku Bebalung yang telah matang ini direbus kembali sekitar 30 menit agar bumbunya meresap ke dalam daging.

Kelezatan Makanan Khas Bebalung


Penyajian Bebalung biasanya dengan mangkok dan ditaburi bawang merah goreng berikut dengan nasi putih. Bagi penyuka pedas, bisa ditambahkan sambal. Bebalung paling enak dihidangkan saat masih panas. Masakan ini semakin enak jika disantap bersamaan dengan Plencing. Itu mengapa sering disebut dengan Bebalung Plencing. Perut keroncongan plus sajian yang menarik ini pasti membuat hasrat makan Anda memuncak.

Bebalung merupakan menu wajib yang selalu dihidangkan pada setiap hajatan masyarakat Lombok selain Ares. Tapi jangan khawatir, Anda sebagai wisatawan tetap bisa mencicipi hidangan ini di beberapa warung dan rumah makan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satu depot makan yang cukup dikenal meracik Bebalung adalah Depot Kelebet yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto, letaknya tepat berada di belakang kantor Gubernur NTB. Dengan Rp. 25.000 saja, kita dapat menikmati kelezatan masakan ini. Keistimewaan Bebalung di depot ini karena dagingnya sangat lunak sehingga tanpa gigitan yang kuat, dagingnya mudah lepas dari tulang. Bersiaplah dengan antrean super panjang karena depot ini cukup ramai terlebih saat jam makan siang. Rumah makan yang menyediakan Bebalung juga ada di daerah Ampenan yakni di Rumah Makan Ramayana. Tempat makan yang berada di Jalan Raden Saleh Sungkar berada tepat di jalan utama menuju Pantai Senggigi dari kota Mataram. Depot ini cukup lama berdiri karena sudah ada sejak tahun 1976. Ciri khas sajian Bebalung Rumah Makan Ramayana adalah rasanya yang gurih, empuk dan pedas.

Kuliner dari wisata Lombok lainnya yang harus Anda cicipi adalah Sate Bulayak, Ayam Taliwang dan Nasi Balap Pucung Inaq Esun. Semuanya bercitarasa pedas, jadi bersiaplah lidah Anda akan terbakar. Jika ingin lebih lama di Lombok, sebaiknya pilihlah yang nyaman dan tidak jauh dari pusat kota. Beberapa hotel yang berada di seputaran kota Mataram adalah Lombok Raya Hotel, Lombok Garden Hotel dan Grand Leqi Hotel.

Minggu, 15 Mei 2016

Pantai Kuta, Mutiara di Selatan Lombok

Bali mempunyai Pantai Kuta yang serba hiruk pikuk. Lombok Selatan pun mempunyai pantai dengan nama dan keindahan yang sama. Bedanya, disini jauh lebih tenang dan damai.

Boleh dibilang, Pantai Kuta adalah destinasi wisata paling terkenal di wisata Lombok Selatan. Berada di 56 km dari Kota Mataram, tepatnya di Desa Kuta.

Pantai Kuta dianugrahi keindahan yang nyaris sempurna. Pasirnya putih bersih dengan pantai yang biru, kawasan ini dikelilingi perbukitan. Dari jauh, perbukitan hijau ini tampak seperti mengelilingi beberapa sudut pantai. Kawasan yang cenderung masih tenang merupakan nilai tambah pantai yang luasnya memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali. Keindahan pantai Kuta di pagi hari cukup menenangkan jiwa wisatawan yang berkunjung. Oleh wisatawan mancanegara, limpahan sinar matahari yang hangat ini dimanfaatkan untuk berjemur.

Keunikan Pasir Pantai Kuta Lombok


Keindahan bawah laut pantai Kuta juga memesona. Cobalah bermain snorkling untuk menikmati keindahannya. Bagi yang ingin menaklukkan ombak pantai Kuta yang memang berbatasan langsung dengan samudera Hindia, Anda pun bisa mencoba surfing. Sebuah sajian yang lengkap dari pantai yang masih sepi dari pedagang asongan ini.

Tidak itu saja, jika Anda penikmat ritual budaya, Pantai Kuta menggelar event rutin Bau (nangkap) Nyale antara bulan Februari hingga Maret atau dalam penanggalan Sasak jatuh pada tanggal 20 bulan kesepuluh atau 5 hari setelah bulan purnama. Nangkap Nyale adalah ritual menangkap cacing laut (Nyale) yang dipercayai oleh masyarakat setempat sebagai jelmaan Putri Mandalika. Nyale tersebut biasanya hidup di lubang karang-karang bawah laut yang berada di pantai Kuta. Menurut legenda, Putri Mandalika adalah sosok putri yang cantik dan menjadi rebutan banyak jejaka pada masa itu. Namun karena ia tak ingin menjadi rebutan banyak lelaki maka ia lantas terjun ke Pantai Kuta. Namun, Putri Mandalika berjanji bahwa ia akan kembali setiap setahun sekali. Nyale dipercayai sebagai wujud lain dari rambut Putri Mandalika. Kini Bau Nyale tidak hanya menjadi ritual budaya yang rutin dihelat namun juga merupakan daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Ini semua belum cukup, di sini Anda bisa mencicipi makanan khas Lombok yakni plencing kangkung. Olahan kangkung dengan sambal pedasnya ini akan menggoyang lidah Anda sekaligus mengenyangkan perut.

Sabtu, 14 Mei 2016

Gunung Arjuno Dipadati Wisatawan

Libur panjang minggu lalu 5-8 Mei 2016, Gunung Arjuno-Welirang di Jawa Timur dipadati selingkungan 700 orang. Hal ini disampaikan petugas pos pendakian Gunung-Arjuno Welirang di Jalur Tretes, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur Achmad Syukur.

"Pendakian Gunung Arjuno-Welirang sejak tanggal 4 Mei sore. Demi tanggal tiga Mei pagi selalu sepi,"Ekspedisi Jelajah Tanpa Batas All Nissan New Navara pada Pos Registrasi Pendakian Gunung Arjuno-Welirang dalam Jalur Tretes, Rabu (11/5/2016).

Dia mengucap jumlah pendaki dalam libur panjang tersebut makin dominan dibandingkan jumlah pendaki pada selesai minggu. Kalau usai minggu, Gunung Arjuno-Welirang didaki menurut satu kota rata-rata 100 orang.

"Libur kemarin dominan pendaki asal dari Sidoarjo, Surabaya, Pasuruan, Mojokerto, Malang, bahkan ada dari Jember," tutur laki-laki dengan bekerja yaitu polisi hutan ini.

Gunung Welirang yaitu gunung yang tetap aktif serta kawah yang tetap mengembuskan asap dan cairan belerang. Gunung tersebut ialah kompleks gunung yang membentuk barisan.

Gunung Arjuno berketinggian tiga.339 meter dalam atas seantero laut juga Gunung Welirang tiga.156 mdpl.

Gunung Welirang mampu didaki dan beraneka arah mirip via Jalur Tretes serta via Jalur Lawang dalam Kabupaten Pasuruan, Jalur Purwosari, serta Jalur Cangar Sumbersari Brantas, Malang.

Saatnya Berjemur di Utrecht

Memperoleh kedekatan emosional dengan rekor serta Indonesia pada masa lampau, serta tak sedikit warga negaranya yang keturunan Indonesia, menciptakan Belanda jadi satu diantaranya kalangan di Eropa yang setap saat dikunjungi oleh orang Indonesia.

Tak cuma sekadar untuk mengenyam pendidikan. Banyak warga Indonesia yang berasal ke Belanda demi berwisata."Kalian beruntung, ini hari awal cuaca di Belanda hangat. Kemarin tetap dingin", kata supir taksi yang menjemput kami.

Keindahan Kota Utrecht


Cuaca hangat yang terupdate dirasakan pada tiga hari terakhir tersebut dimanfaatkan warga Kota Utrecht demi berjemur dengan bersantai dengan kerabat. Cuaca pada Belanda sungguh sedang hangat, waktu tersebut dimanfaatkan tetapi warga dalam Utrecht untuk berjemur sambil membaca buku ataupun memanfaatkan makanan pada bawah sinar matahari langsung. Beberapa lagi menentukan naik kano ataupun perahu dan menyusuri kanal dalam Utrecht.

"Warga bakal menentukan berjemur dan keluar dan menggunakan sepeda ketika cuaca pada Belanda sedang hangat seperti tersebut. Berbagai hari yang lalu cuaca tetap dingin bahkan sempat turun salju. Jadi, cuaca hari ini sangat menyenangkan serta warga menikmatinya", jawab Maaike van der Burg, dari Netherlands Board of Tourism and Convention (NBTC).

Tak heran hampir semua restoran yang ada di pinggir kanal dipenuhi dan warga yang menentukan demi menikmati cuaca hangat dalam Belanda.

"Semoga segala hari ke depan cuaca selalu bersahabat juga anda dapat memanfaatkan perjalanan ini", Ucap Maaike.

Jumat, 13 Mei 2016

Kampung yang Menarik Perhatian

Warga Kampung Sade, Desa Rembitan, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, bagaikan memasuki sesuatu labirin. Pada kiri kanan berdiri rumah tradisional suku Sasak dengan dinding anyaman bambu juga atap alang-alang. Sesi teras rumah dimanfaatkan merupakan gerai demi memajang aneka kain tenun buatan tangan.

Jarum jam menunjuk lepas pukul 10.00 Wita, berbagai ketika kemudian. Tetapi, matahari selalu redup menyinari Sade akibat terhalang mendung. Kesibukan mencolok kelihatan di beruga, seperti balai tradisional semacam gazebo yang ada pada belakang area parkir, tepat di pinggir tindakan utama Sengkol-Kuta pada NTB.

Wisata Traadisional Desa Sade


Puluhan warga berbagai usia berkumpul. Sebagian memakai sajian nasi dengan sayur kedelai yang sekedar diberi bumbu asam dan garam, sebagian sibuk mencetak kulit ketupat, juga sisanya memasak di tungku kayu. Ketika tersebut, sebagian warga Sade tengah menyiapkan adat ngenguris atau ngurisan, hal ritual mengurangi rambut pembuka bayi yang terupdate lahir.

Puncak acara ngenguris sendiri dihelat keesokan harinya pada makam leluhur. Rakyat Sasak dalam Sade masih teguh memasang tradisi. Dan, aktifitas tersebut dihelat lewat gotong royong dari pertama hingga akhir. ”Ayo, siapa pun boleh asal dan ikut menikmati,” jawab seorang warga sambil menyodorkan sepiring nasi.

Sedangkan ini makin siang pelancong yang asal ke Sade silih berganti, terutama pengunjung lokal. Mereka tiba pada deretan sampingan dan langsung disambut oleh pemandu yang notabene ialah pemuda setempat. Mengenakan sarung dan ikat kepala, merekapun ramah menambahkan waktu sosial serta sejarah kemajuan kampung mereka.

Sehabis mendapat penjelasan singkat dalam post beruga sekanam, pengunjung langsung diajak menyusuri perkampungan. Wisatawan sungguh tidak sebuah terbaru pada mata orang Sade, termasuk anak-anak. Merekapun fasih merayu pelancong untuk merekrut cendera mata, sejak dari gelang, kalung, gantungan kunci, sesudah pasti saja kain tenun buatan orangtuanya.

Orang Sade memang beruntung. Selama ini, tenun dan pariwisata sudah menjadi sumber penghasilan nomor satu, selain bertani. Pada season pancaroba semacam kini, lahan dominan ditanami kedelai serta palawija. Sambil menunggu tanaman panen, otomatis penghasilan dari berjualan kain tenun dan pendukungnya yang jadi andalan untuk memenuhi keperluan keluarga.

Para menenun


”Semua warga dalam sini menenun meski merekapun punyai lahan. Rata-rata lahan dalam sini sempit. Saya juga belajar menenun mulai minor, saat berusia sepuluh tahun,” ungkap Naya’an (40), yang tengah menyelesaikan hal songket pada depan rumahnya. Perempuan Sasak berhasil menghabiskan kondisi satu bulan untuk menenun songket. Sementara demi ukuran yang lebih sampingan, semacam taplak meja atau sajadah, hanya membutuhkan kondisi seorang pekan.

Tenun Sasak memiliki sangat banyak motif, dalam antaranya sabuk antang, subhanala, tapok kemolo, dan ragi genep. Namun, pada perkembangannya, saat ini ada segala produk buatan luar desa yang dijual pada Sade, semacam tas. Bahan tas dari dari tenun karya warga Sade. Oleh karena tidak berada mesin jahit, kain tersebut dijahit dalam luar. Semua produk dihargai bervariasi, sejak puluhan sesudah ratusan ribu, terserah jenis dengan ukuran.

Selain kain, rumah tradisional jadi salah satu obyek menggoda. Saat ini, berada 150 rumah tradisional serta jumlah penghuni sekota 700 jiwa pada kampung itu. Berada 5 bentuk bangunan pada dalamnya, yakni beruga sekenam yang akrab digunakan sebagai lokasi musyawarah memecahkan masalah, sunatan, dengan perkawinan; beruga sekebat demi acara seperti akikah; balai jajar, balai kodong, serta balai tani. Selain itu, berada lumbung yang bentuknya khas.

Jumat, 22 April 2016

"Sunrise" dan Lumba-lumba

Pagi tersebut cukup cerah serta bukan ada tanda-tanda mendung. Kini kaki telah menginjakkan global di daratan Desa Kalibukbuk, Kabupaten Singaraja, Provinsi Bali, seusai melalui perjalanan memanfaatkan sepeda motor dari Kuta, Badung kurang lebih 4 jam.

Tibalah saatnya melalui hamparan laut yang sangat apik itu. Kali tersebut petualangan ala backpacker saya serta satu diantaranya rekan dari Jakarta yaitu destinasi berlibur pantai Lovina atau cukup tenar serta sebutan Dolphin Beach. Yah, sebab di laut Lovina lah kamu dapat menyaksikan sekumpulan lumba-lumba yang menggemaskan juga mata telanjang.

Kami tiba pada Lovina sudah menjelang gelap, segera bergegas ke dermaga Lovina demi mengabadikan keindahan laut Lovina. Lalu kami lanjutkan dengan menggandrungi hotel pada sekitaran pantai. Cukup banyak hotel ataupun penginapan dalam Lovina. Tarifnya mulai Rp 300.000 per malam. Seumpamanya berdua akan makin irit, tidak?

Keindaha Wisata Lovina Bali


Kehidupan malam di Pantai Lovina cukup meriah walau tak seramai dalam Pantai Kuta. Di pantai itu jam 12 malam suasana telah cukup sepi. Segala pelancong lebih ramai dalam kafe-kafe dari petang menjelang malam. Kami memutuskan untuk finis kegiatan malam ini dengan menginap pada Hotel Astina yang persis 100 meter dari pantai. Mempersiapkan tenaga demi esok hari lewat laut Lovina.

Pagi juga tiba juga tepatnya pukul 05.30 WITA. Pemandu yang sekaligus pemilik perahu sampingan mengetok jendela kamar demi mengajak semua tamu berkumpul di tepi pantai. Pasalnya, demi melihat lumba-lumba wajib pagi-pagi buta, kalau bukan bakal kehilangan kala memperhatikan lumba-lumba.

Sewa demi satu perahu Rp 60.000 per orang dengan bagus 4 orang saja dalam perahu sebab perahunya bukan terlalu besar. Tidak lengkap juga rasanya andai bukan snorkeling di laut Lovina, bukan terlalu mahal cukup membayar Rp 60.000 dan untuk sewa alat snorkeling.

Untuk melihat atraksi lumba-lumba di laut lepas Lovina bakal menghabiskan kondisi satu kota 2 jam sejak pukul 06.00 hingga 08.00. Seandainya telah terlalu terang, lumba-lumba biasanya bakal meninggalkan lokasi dimana merekapun biasa menunjukkan wujudnya kepada para pelancong. Ratusan lumba-lumba mampu kamu saksikan sepuasnya, sejak dari anaknya yang sampingan hingga induknya yang cukup besar.

Sebelum melihat lumba-lumba dalam laut lepas, kami disuguhi matahari terbit (sunrise) yang sangat fit dalam Lovina. Perlahan matahari naik menyinari alam Bali yang amat hebat. Saya pun pernah mengabadikan sunrise pada Lovina.

Sekarang saatnya mengeluarkan kamera untuk mengabadikan pemandangan langka itu. Lumba-lumba cuma berjarak 5 meter dari perahu. Terkadang semburan air laut efek lompatan lumba-lumba mengenai kami di perahu. Merekapun amat puas memperlihatkan wujudnya kepermukaan. Namun bukan begitu lama masuk menuju air dengan para pelancong juga "berburu" lagi sampai menerima gambar yang maksimal.

Namun terkadang lumba-lumba itu tetap terganggu juga perahu-perahu pengunjung yang mempersempit ruang gerak merekapun yang mencetak mereka tangkas masuk ke laut dengan mencintai lokasi yang selalu senggang untuk beratraksi.

Setelah tidak terasa matahari makin naik dan lumba-lumba ini juga kembali ke tengah laut meninggalkan pesisir.

Saat ini bagian kedua yang bukan dipecundangi menarik demi ditemui sebagai snorkeling. Memperhatikan laut biru juga karang dalam pantai Lovina ini berharap rasanya segera menyeburkan diri menuju laut. Koralnya masih bagus juga mengamati tercemar. Walau dengan kedalaman selingkungan sepuluh meter dari permukaan perahu, kami masih bisa melongok dan jelas karang-karang serta ikan-ikan cantik.

Snorkeling juga dimulai dan saatnya menikmati alam bawah laut dari bagian lain Bali pada Lovina.


Sebenarnya bukan cukup hanya dua hari satu malam dalam pantai Lovina sebab alamnya yang mengundang decak kagum. Tetapi seumpama sedikit bergerak menuju arah utara juga barat selalu dominan destinasi wisata pada Singaraja mirip air terjun Gitgit atau pun Menjangan di Bali Barat.

Wisata Lombok Yang Menyenagkan

Kabupaten Pulau Lombok Utara memang terbaru berdiri 7 tahun silam. Tetapi, daerah pemekaran dari Kabupaten Pulau Lombok Barat tersebut menyimpan pesona berlibur alam yang mesti masuk dalam daftar perjalanan Anda di Pulau Lombok. Mulai dari kepopuleran Trio Gili, setelah tontonan bertamasya pegunungan yang disuguhkan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Pulau gili Trawangan


Kepopuleran Pulau gili Trawangan telah tak diragukan lagi, prima pada negara pelancong domestik ataupun pengunjung mancanegara. Pulau seluas 340 ha tersebut ialah pulau terbaik sekaligus pulau teramai dibanding 2 pulau selanjutnya, yakni Gili Meno dengan Pulau gili Trawangan.

Pasir putih serta laut biru tetap jadi andalan untuk ketiga pulau yang terletak dalam utara Wisata Lombok itu, termasuk Gili Trawangan. Beragam acara berhasil berhadapan di Pulau gili Trawangan, sejak dari bersepeda keliling pulau, berjemur, snorkeling, juga diving. Perlengkapan yang terdapat dalam Pulau gili Trawangan pun terbilang lengkap dibanding dua saudaranya, sejak dari penginapan, restoran, setelah bar-bar yang ramai dipadati pengunjung pada malam hari.

Pulau gili Meno


Menurut Kita yang yang berharap menggemari ketenangan, Gili Meno sukses dijadikan pilihan jago bagi destinasi liburan Kamu. Dikarenakan, bila Gili Trawangan populer serta keramaiannya dan kehidupan malamnya, pada Gili Meno semua pengunjung dapat beristirahat serta tenang tanpa takut terganggu dan kebisingan.

Pulau gili Meno cenderung sepi serta tidak memperoleh kehidupan malam mirip dua saudaranya. Ketenangan Pulau gili Meno yaitu keistimewaan tersendiri yang menciptakan Pulau gili Meno dilirik seluruh pelancong, khususnya untuk merekapun yang mau berbulan madu.

Aktifitas mirip snorkeling serta diving juga bisa ditemui dalam Gili Meno. Selain menggunakan keindahan pantai yang ada, para pengunjung begitu juga mampu mengunjungi Meno Bird Park atau taman burung yang mempunyai perbendaharaan ratusan burung eksotis.

Gili Air


Gili Air sebagai perpaduan antara Pulau gili Meno juga Pulau gili Trawangan yaitu kehidupan malam dan kenyamanan beristirahat sukses dipadukan bergerombol. Semua wisatawan yang hendak menggunakan kehidupan malam, deretan bar terdapat dalam sesi timur pulau tersebut. Sedangkan di bagian barat pulau, para wisatawan sukses menemui pantai pasir putih yang tetap perawan.

Meski memperoleh karakteristik berbeda, tapi perihal pesona keindahan bawah laut trio Pulau gili tersebut sama-sama membuka pemandangan biota laut yang hebat. Demi mencapai trio Gili itu, wisatawan berhasil menaiki kapal dari Pelabuhan Bangsal juga waktu tempuh 30 menit untuk ke pulau terjauh, yakni Gili Trawangan. Sedangkan demi berpindah dari satu pulau gili ke gili yang lain sekedar diperlukan waktu sepuluh menit.

Gunung Rinjani


Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) patut dijadikan satu diantaranya destinasi bertamasya selama berlibur di Pulau Lombok. Pemandangan yang ada selama mendaki Gunung Rinjani tentunya tak usah diragukan lagi.

Hamparan sabana menemani perjalanan pendaki untuk mencapai puncak dalam ketinggian tiga.762 dari permukaan laut. Mendalami lagi keindahan Danau Segara Anak dengan Gunung Barujari, gunung yang terbentuk dari letusan Gunung Rinjani di 1944, dan turut memanjakan mata seluruh pengunjung.

Pendakian Gunung Rinjani realitasnya ditempuh sepanjang tiga hari. 2 jalur pendakian yang ramai dipakai ialah Jalur Pendakian Senaru dengan serta Jalur Pendakian Sembalun.

Wisata di Danau Toba Yang Menyenangkan

Kementerian Pariwisata bertekad menyukseskan aktivitas bersepeda liburan berkeliling di satu kota Danau Toba (Geobike Caldera Toba) di tanggal delapan sampai sepuluh April 2016 yang melintasi tujuh kabupaten dalam Provinsi Sumatera Utara ini.

Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Pekan (27/3/2016), menyatakan event ini adalah salah satu promosi Danau Toba merupakan satu diantaranya dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas paling baik Indonesia tahun 2016.

Event itu sekaligus di datangi pembentukan Badan Otorita Pariwisata Toba pada momen dekat tersebut.


Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kemenpar jadi "leading sector" kepada kebutuhan infrastruktur pada Toba.

Keseruan Wisata Danau TobaBersepeda berwisata keliling Danau Toba itu dilakukan oleh Bursa Toba dan Rumah Karya Indonesia (RKI) sebagaimana yang sudah berhadapan di season selanjutnya.

"Geobike Caldera Toba 2016" pada satu kota Danau Toba melintasi tujuh kabupaten ialah Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Simalungun, Dairi, dengan Karo.

Patung Sigale-gale pada Desa Wisata Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Acara bersepeda berwisata yang diikuti ratusan pesepeda ini untuk menambah kunjungan pariwisata ke Danau Toba. Toba ialah ikon pariwisata Sumatera Utara.

Berada dua etape bersepeda tersebut, semula start di Tao Silalahi-Paropo (Kabupaten Dairi)-Tongging (Kabupaten Karo)-Rumah Bolon-Simanjarunjung-Parapat (Kabupaten Simalungun).

Kemudian etape kedua, Balige (Kabupaten Toba Samosir)-Silangit-Muara (Kabupaten Tapanuli Utara)-Bakkara (Kabupaten Humbang Hasundutan)-Nainggolan, dan finish dalam Pangururan (Kabupaten Samosir).